PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaporkan adanya penurunan jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera dalam periode menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Pada H-3, tercatat sebanyak 32.533 penumpang dan 7.131 kendaraan telah melakukan perjalanan, menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengungkapkan bahwa kesiapan dan keamanan layanan menjelang Nataru dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini bertujuan agar semua fasilitas pelabuhan dapat berfungsi maksimal demi kelancaran arus mudik.

Pengaturan operasional kapal dan jadwal perjalanan menjadi kunci penting dalam menghadapi kepadatan ini. ASDP juga menghimbau pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan baik serta mematuhi waktu yang tertera pada tiket agar tidak mengalami kesulitan saat berada di pelabuhan.

Strategi ASDP dalam Menghadapi Lonjakan Penumpang

ASDP telah mempersiapkan infrastruktur pelabuhan secara menyeluruh dan strategis untuk mendukung kelancaran penyeberangan. Penyesuaian jumlah kapal yang beroperasi dilakukan berdasarkan evaluasi real-time dari kondisi di lapangan, serta keputusan dari regulator yang berwenang.

Dengan kapasitas pelayanan hingga 31.039 kendaraan kecil per hari, tujuan utamanya adalah untuk mengurangi antrean panjang di pelabuhan. Penyesuaian ini dinilai efektif dalam meminimalkan dampak padatnya arus lalu lintas yang ditimbulkan oleh lonjakan perjalanan.

Demi memberikan kenyamanan, ASDP memperkuat layanan pendukung seperti customer service yang beroperasi 24 jam. Penyediaan toilet portable dan optimalisasi penerangan juga menjadi fokus utama agar pengguna jasa merasa lebih nyaman saat menunggu pengangkutan.

Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas di Pelabuhan

ASDP bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam menerapkan sistem penundaan di sejumlah zona penampungan untuk menjaga kelancaran arus kendaraan. Zona ini berada di Rest Area KM 43 dan KM 68 yang sering kali menjadi titik kemacetan menjelang periode puncak perjalanan.

Pengaturan ini bertujuan untuk meminimalisir kemacetan di jalur masuk pelabuhan serta memastikan pengunjung tidak terjebak dalam antrean yang panjang saat tiba. Dengan langkah ini, diharapkan penumpang dapat tiba tepat waktu dan terhindar dari stress selama perjalanan.

Sistem ini juga memiliki kapasitas untuk segera memobilisasi informasi yang jelas terkait waktu dan jalur alternatif bagi kendaraan yang menuju pelabuhan. Semua ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman yang lebih lancar bagi pengguna jasa.

Perbandingan Statistik Penumpang dan Kendaraan Tahun Ini

Pada H-3, tercatat 117 perjalanan kapal dioperasikan dari tiga pelabuhan utama. Jumlah penumpang yang berangkat dari Jawa ke Sumatera mengalami penurunan sebesar 26,7% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 44.358 orang.

Dalam hal kendaraan, terdapat penurunan signifikan untuk roda dua, roda empat, dan truk. Jumlah kendaraan roda dua tercatat hanya 799 unit, kendaraan roda empat 3.745 unit, dan total kendaraan mencapai 7.131 unit, semua turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, total penumpang dari H-10 hingga H-3 mencapai 271.994 orang, yang menunjukkan penurunan tipis sebesar 0,4%. Hal ini menyiratkan adanya perubahan pola perjalanan yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan dan kondisi ekonomi saat ini.

Statistik dari Penyeberangan Sumatera ke Jawa

Data dari Posko Bakauheni menunjukkan bahwa pada H-3, terdapat 104 perjalanan kapal yang beroperasi. Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dari Sumatera ke Jawa mencapai 34.481 orang, yang juga menunjukkan penurunan sebesar 15,2% dibandingkan tahun lalu.

Total kendaraan untuk rute ini tercatat sebanyak 7.547 unit, turun 21,6% dari tahun lalu. Sementara itu, secara kumulatif dari H-10 hingga H-3, penumpang tercatat 246.928 orang, yang menurun sebesar 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam hal kendaraan, selama periode tersebut terdapat kenaikan ringan sebesar 1,3%, mencapai 61.635 unit. Kondisi ini menunjukkan bahwa meski jumlah penumpang mengalami penurunan, ada penyesuaian dalam kebutuhan transportasi barang dan kendaraan di rute ini.