Investor asing menunjukkan aktivitas yang signifikan di pasar saham Indonesia dengan melakukan tindakan pembelian yang meningkat. Pada perdagangan terbaru, catatan menunjukkan bahwa net foreign buy mencapai Rp 416,04 miliar, dengan kontribusi paling besar berasal dari pasar negosiasi dan tunai.
Kegiatan jual beli di pasar saham tidak hanya melibatkan satu jenis emiten. Barito Renewables Energy, yang merupakan bagian dari kelompok usaha besar, menjadi sorotan utama dengan catatan net foreign buy paling tinggi dalam sesi tersebut.
Dalam data terperinci, saham-saham lain seperti Dharma Henwa dan Sinergi Inti Andalan juga mendapatkan perhatian dari investor asing. Keduanya meraih net buy yang cukup besar, menandakan minat pasar yang kuat terhadap saham-saham tersebut.
Pergerakan Saham dan Tren Pembelian Investor Asing
Analisis yang diperoleh dari laporan perdagangan menunjukkan bahwa Barito Renewables Energy (BREN) membukukan net foreign buy sebesar Rp 310,57 miliar. Ini merupakan angka yang substansial, menunjukkan bahwa investor asing banyak melakukan akumulasi pada emiten ini.
Selain BREN, Dharma Henwa (DEWA) juga mencatat angka yang mengesankan dengan net buy sebesar Rp 92,48 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dalam sektor energi dan sumber daya alam masih memikat minat investor.
Sebagian besar emiten yang mengalami net buy signifikan dalam perdagangan ini berasal dari sektor yang berbeda. Misalnya, Bank Mandiri dan beberapa perusahaan teknologi menunjukkan bahwa minat terhadap saham yang beragam tetap tumbuh di kalangan investor.
Pengaruh Pergerakan IHSG Terhadap Sentimen Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pergerakan yang menarik dengan penutupan koreksi tipis sebesar 0,04%. Meskipun sempat bergerak di zona hijau, IHSG harus kembali beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah dengan cepat.
Data perdagangan menunjukkan total nilai transaksi mencapai Rp 20,91 triliun, dengan lebih dari 43 juta saham berpindah tangan. Ini adalah indikator bahwa meskipun mengalami penurunan, likuiditas pasar tetap terjaga dengan baik.
Dalam hal sektor, sebagian besar sektor, kecuali energi, menunjukkan kinerja positif. Sektor utilitas memimpin dengan kenaikan yang mengesankan, diikuti oleh sektor properti dan bahan baku, membuktikan bahwa ada peluang di luar sektor-s sektor yang lebih tradisional.
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Saham di Pasar
Salah satu faktor yang menjadi penyebab penurunan IHSG adalah koreksi tajam pada saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA). Saham ini mengalami penurunan hingga 12%, memberikan dampak negatif yang signifikan pada indeks secara keseluruhan.
Saham dari sektor energi mengalami penurunan terdalam, yang menunjukkan bahwa investor harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Penyesuaian pasar seperti ini sering kali terkait dengan perubahan kebijakan atau dinamika harga internasional yang mempengaruhi sektor tersebut.
Di sisi lain, ada beberapa saham yang mencoba memberikan dorongan positif pada indeks IHSG. Saham-saham seperti GoTo Gojek Tokopedia, Barito Renewables Energy, serta Jaya Sukses Makmur Sentosa berperan penting dalam mencoba mengangkat kinerja indeks di tengah gejolak ini.
