Jakarta, baru saja Presiden Prabowo Subianto melantik Anggito Abimanyu sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk periode 2025-2030. Pelantikan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden yang menandai langkah penting dalam memimpin lembaga yang berperan kunci dalam stabilisasi sektor keuangan di Indonesia.
Anggito, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, menyadari tantangan besar di depannya. Ia mengungkapkan perlunya pemahaman mendalam mengenai LPS dan juga mengenai regulasi baru yang akan mempengaruhi operasional lembaga ini ke depan.
“Saya rasa, waktu belajar yang cukup adalah kunci untuk memahami dinamika lembaga ini,” tuturnya saat diwawancara. Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan optimalisasi fungsi LPS dalam konteks perbankan dan asuransi.
Pentingnya Penjaminan di Sektor Keuangan
Lembaga Penjamin Simpanan memiliki peranan vital dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sektor keuangan, khususnya perbankan. Melalui jaminan simpanan, masyarakat dapat merasa aman menyimpan uangnya di bank.
Regulasi yang mendasari operasional LPS adalah kunci dalam meningkatkan efektivitas lembaga ini. Anggito menyatakan pentingnya pemahaman tentang Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023, yang mengatur pengembangan dan penguatan sektor keuangan, termasuk sektor asuransi.
Menurutnya, dengan adanya kebijakan baru tersebut, LPS diharapkan tidak hanya menjamin simpanan di bank, tetapi juga menjamin polis asuransi yang diharapkan mulai berlaku pada tahun 2028. Ini merupakan langkah penting untuk memperluas jangkauan perlindungan kepada masyarakat.
Tantangan dan Target 100 Hari Perdana
Menjadi pemimpin LPS dihadapkan pada banyak tantangan, termasuk isu-isu strategis yang memerlukan perhatian segera. Dalam jangka waktu 100 hari, Anggito berkomitmen untuk mengidentifikasi isu-isu mendesak yang perlu ditangani.
Ia berharap dapat mengumpulkan informasi yang cukup untuk menentukan kebijakan dan prioritas lembaga ini ke depan. “Belajar dari memori jabatan yang disediakan adalah langkah awal yang penting,” ujarnya.
Dengan komitmen untuk fokus pada peningkatan kinerja LPS, Anggito menekankan pentingnya kualitas manusia dan program-program penjaminan yang lebih baik agar dapat memenuhi ekspektasi masyarakat dan pemangku kepentingan.
Profil Singkat Anggito Abimanyu dan Pengalamannya
Anggito Abimanyu lahir di Bogor pada 19 Februari 1963 dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada dan melanjutkan studi hingga memperoleh gelar PhD dari University of Pennsylvania.
Kariernya di dunia pemerintahan terbilang panjang dan beragam, dengan berbagai posisi penting yang pernah ia jabat. Sebelum menjabat di LPS, Anggito adalah Staf Khusus Menteri Keuangan dan pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Sebelum terpilih menjadi Ketua DK LPS, Anggito juga dikenal aktif dalam berbagai kebijakan fiskal yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia. Hal ini memberi Anggito pengalaman yang berharga untuk memimpin LPS dengan lebih baik ke depan.