PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmen dalam pengembangan digitalisasi dengan sudah merealisasikan 70% dari total alokasi capital expenditures (capex) tahun ini. Dengan alokasi sebesar Rp 3 triliun, fokus utama akan diarahkan untuk memperkuat infrastruktur digital guna meningkatkan layanan nasabah dan efisiensi proses bisnis.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa infrastruktur IT yang dikembangkan tahun ini bertujuan untuk memperluas integrasi digital serta menyatukan layanan wholesale dan retail. Bank Mandiri berkomitmen untuk terus melakukan upaya ini hingga akhir tahun.
Inisiatif digital ini tidak hanya mencakup pengembangan aplikasi, tetapi juga memperkuat platform yang ada. Bank Mandiri berharap langkah ini akan mengoptimalkan pendapatan berbasis biaya (fee-based income) yang telah menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Pentingnya Digitalisasi dalam Layanan Perbankan Saat Ini
Digitalisasi saat ini menjadi salah satu fokus utama bank-bank besar di Indonesia, termasuk Bank Mandiri. Melalui aplikasi dan platform digital, bank dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien kepada nasabah.
Hingga kuartal ketiga tahun ini, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan yang mengesankan dalam pendapatan non-bunga. Hal ini berkaitan erat dengan peningkatan volume transaksi dan jumlah pengguna aktif yang terus bertambah.
Aplikasi Livin’ by Mandiri, misalnya, telah digunakan oleh lebih dari 35 juta pengguna dengan frekuensi transaksi meningkat hingga 25% secara tahunan. Nilai total transaksi mencapai Rp3.220 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Strategi Pengembangan Livin’ by Mandiri di Segmen Retail dan UMKM
Livin’ by Mandiri tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk transaksi, tetapi juga menjadi alat untuk mendukung pelaku UMKM. Dengan lebih dari 3 juta pelaku usaha yang menggunakan Livin’ Merchant, aplikasi ini memungkinkan mereka untuk mengelola transaksi secara real-time.
Peningkatan efisiensi operasional merupakan salah satu tujuan utama dari hadirnya platform ini. Pelaku usaha kini dapat lebih mudah melakukan transaksi dan mendapatkan analisis yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis mereka.
Dengan pertumbuhan sekitar 35% secara tahunan, dukungan yang diberikan kepada UMKM melalui aplikasi ini sangat diharapkan dapat memperluas akses mereka terhadap layanan perbankan digital.
Peran Kopra by Mandiri dalam Ekosistem Digital Bisnis Nasional
Kopra by Mandiri sebagai platform digital untuk segmen wholesale juga menunjukkan kinerja yang baik. Dengan nilai transaksi yang mencapai Rp19.498 triliun, pertumbuhan sebesar 20% secara tahunan menunjukkan daya tarik yang kuat dari ekosistem digital.
Volume transaksi mencapai 1,1 miliar dalam sembilan bulan terakhir, tumbuh 14% dibandingkan tahun lalu. Data ini mencerminkan kepercayaan bisnis terhadap solusi digital yang ditawarkan.
Keberadaan Kopra bukan hanya sekedar alat transaksi, tetapi juga berfungsi untuk mendukung berbagai bisnis dalam melakukan aktivitas keuangan secara lebih efisien dan transparan.
Meningkatnya Saldo Giro Melalui Pemanfaatan Ekosistem Digital
Bank Mandiri terus mencatat peningkatan dalam total saldo giro yang berhasil mencapai Rp564,5 triliun. Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh adopsi teknologi digital yang semakin meluas di kalangan nasabah.
Pemanfaatan ekosistem digital tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memungkinkan bank untuk menawarkan layanan yang lebih inovatif kepada nasabah. Hal ini penting untuk menjaga daya saing di pasar perbankan yang semakin ketat.
Secara keseluruhan, prospek digitalisasi dalam sektor perbankan di Indonesia sangat menjanjikan. Bank Mandiri terus berupaya untuk menyediakan layanan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah di era digital ini.
