PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) yang dikenal melalui jaringan bioskop CGV Indonesia baru-baru ini mengumumkan adanya perubahan pada fasilitas pinjaman yang mereka miliki dari PT Bank KB Indonesia Tbk. Perubahan tersebut mencakup pengurangan plafon pinjaman dan perpanjangan tenor jatuh tempo, langkah yang diambil untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam situasi yang sedang berlangsung.
Dalam keterangan resminya, manajemen CGV menjelaskan bahwa perubahan ini tercatat dalam Perjanjian Perubahan Kedua yang ditandatangani pada 21 November 2025. Hal ini tentunya mencerminkan usaha perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dan kebutuhan finansial yang ada saat ini.
Perjanjian tersebut merupakan amandemen dari fasilitas pinjaman awal yang berjumlah Rp140 miliar, yang diberikan pada 1 Desember 2023, disusul dengan perubahan pertama yang terjadi pada 22 November 2024. Ini menunjukkan komitmen CGV untuk mengelola utang dengan lebih bijak.
Rincian Perubahan Fasilitas Pinjaman yang Diberikan
CGV dan Bank KB sepakat untuk mengurangi total fasilitas kredit dari Rp140 miliar menjadi Rp120 miliar. Penyesuaian ini terjadi karena perusahaan bioskop tersebut telah melunasi sebagian utangnya yang berjumlah Rp20 miliar. Langkah ini juga menunjukkan keinginan CGV untuk meningkatkan kesehatan finansialnya.
Sebagai bagian dari perubahan, kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman selama satu tahun, yang sebelumnya jatuh tempo pada 5 Desember 2025 kini menjadi 5 Desember 2026. Ini merupakan langkah positif yang memberikan lebih banyak waktu bagi CGV untuk mengelola arus kasnya.
Pinjaman yang diberikan kepada CGV dijamin dengan corporate guarantee dari CJ CGV Co., Ltd, pemegang saham pengendali tidak langsung CGV Indonesia. Hal ini menunjukkan dukungan yang kuat dari pemilik utama, memberikan kepercayaan lebih kepada kreditor terkait kemampuan CGV dalam memenuhi kewajibannya.
Tujuan Penggunaan Dana Pinjaman yang Diterima
Dana pinjaman yang diperoleh akan digunakan untuk keperluan take over loan dari The Export Import Bank of Korea (KEXIM). Ini adalah langkah strategis yang diharapkan dapat mengurangi beban utang CGV dan memperbaiki struktur keuangannya secara keseluruhan.
Sekretaris Perusahaan Graha Layar Prima, Rozaksan Rinota, menegaskan bahwa perubahan dalam fasilitas kredit ini tidak akan memberikan dampak material terhadap operasional dan keberlangsungan usaha perusahaan. Ini penting agar para pemangku kepentingan merasa tenang terhadap kondisi perusahaan di masa mendatang.
Dengan melakukan perubahan ini, CGV tidak hanya memperkuat posisinya tetapi juga menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang terus berubah. Keputusan ini mencerminkan manajemen yang prudent dan berorientasi masa depan.
Kinerja Saham dan Bagaimana Ini Mempengaruhi Investor
Sementara itu, saham BLTZ terpantau masih tiarap di posisi 2.890 pada sesi I perdagangan. Kinerja saham yang stagnan ini mungkin membuat investor lebih perhatian terhadap perubahan yang terjadi di perusahaan, termasuk langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki kesehatan finansial CGV.
Investor akan selalu menilai kinerja saham berdasarkan tidak hanya hasil keuangan, tetapi juga strategi pengelolaan utang dan arus kas. Oleh karena itu, perubahan fasilitas pinjaman ini bisa jadi salah satu pertimbangan penting bagi mereka dalam mengevaluasi prospek CGV ke depan.
Dengan latar belakang yang penuh tantangan, langkah-langkah yang tepat sasaran dapat membantu CGV untuk tetap bertahan dalam persaingan industri bioskop. Keputusan untuk mengurangi utang dan memperpanjang tanggal jatuh tempo pinjaman bisa menjadi faktor pendorong untuk perbaikan kinerja di masa depan.
