Di tengah gemerlap kehidupan orang kaya yang seringkali diidentikkan dengan rumah mewah, Warren Buffett berdiri sebagai sosok yang unik. Dengan kekayaan lebih dari US$150 miliar, ia memilih untuk hidup dalam kesederhanaan yang memukau banyak orang.
Pria berusia 95 tahun ini masih tinggal di rumah yang dibelinya dengan harga sangat terjangkau pada tahun 1958. Nilai rumah tersebut saat ini buktikan bahwa Buffett mengutamakan kenyamanan dibandingkan kemewahan.
Memang, Buffett membeli rumah yang sekarang ia huni seharga US$31.500, dan jika dihitung dengan nilai tukar saat ini, nilainya hanya sekitar Rp518 juta. Menariknya, jika kita hitung sesuai kurs saat membeli, harga rumah itu bisa jadi bahkan lebih rendah lagi.
Warren Buffett dan Investasi di Rumahnya yang Tua
Nilai rumah Buffett saat ini diperkirakan mencapai US$1,2 juta atau sekitar Rp18 miliar menurut perkiraan Zillow. Meskipun mengalami peningkatan nilai yang signifikan, Buffett tetap bertahan di rumah yang sudah menjadi bagian dari kehidupannya lebih dari enam dekade.
Buffett menganggap rumahnya sebagai salah satu investasi terbaiknya, hanya kalah dari cincin kawinnya. Dengan luas sekitar 6.570 kaki persegi, rumah ini terletak di Omaha, Nebraska, dan dekat dengan kantor pusat Berkshire Hathaway miliknya.
Ia merasa tidak perlu berpindah ke rumah yang lebih mewah. Kebahagiaan sederhana yang ia rasakan dalam rumah tersebut, ia sebut sebagai alasan utama untuk tetap tinggal. Ia pernah mengatakan, “Saya baru akan pindah kalau lebih bahagia di tempat lain.”
Kenyamanan yang Mengungguli Kemewahan
Dalam pandangannya, kenyamanan adalah aspek terpenting dari sebuah hunian. “Rumah ini baik-baik saja. Saya merasa hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas,” ujarnya, menunjukkan rasa syukur dan ketidakperluannya untuk memiliki sesuatu yang lebih. Kebahagiaan yang dirasakannya merupakan hal yang tidak dapat diukur dengan materi.
Gaya hidup Buffett yang sederhana menjadi nilai lebih bagi banyak orang. Ia bahkan mengganti telepon genggamnya seharga US$20 dengan iPhone 11 pada tahun 2020, meski iPhone tersebut sudah diluncurkan sejak tahun sebelumnya.
Hal ini mungkin terdengar aneh bagi orang-orang kaya lainnya. Namun, Buffett lebih memilih untuk menghemat dan tidak terjebak dalam gengsi yang seringkali melingkupi kehidupan orang-orang berstatus finansial tinggi.
Pola Makan Sederhana Warren Buffett
Ketika berbicara mengenai pola makannya, Buffett juga menunjukkan kesederhanaan yang mencolok. Ia dilaporkan tidak pernah menghabiskan uang lebih dari US$4 untuk sarapan. Pilihan makanannya pun sangat sederhana dan terjangkau.
Biasanya, ia hanya memesan dua roti sosis seharga US$2,61 dari McDonald’s atau kombinasi sosis, telur, dan keju seharga US$2,95. Ini menunjukkan bahwa Buffett lebih fokus pada kebutuhan ketimbang keinginan yang tidak penting.
Pola hidup hematnya menjadi teladan bagi banyak orang, dan menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu diukur dari seberapa banyak uang yang dibelanjakan. Kesederhanaan dalam setiap aspek hidupnya menciptakan citra seorang miliarder yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dasar.
Pesan Moral dari Kehidupan Warren Buffett
Warren Buffett menjadi contoh nyata bahwa kesuksesan bukan berarti harus diimbangi dengan kehidupan glamor. Kesederhanaan dan kebahagiaan bisa menjadi landasan dalam hidup yang lebih memuaskan. Hal ini jelas terbukti dari pilihan hidupnya yang blak-blakan dan tulus.
Ia membuktikan bahwa hidup sederhana bisa memberikan kenyamanan dan kebahagiaan yang hakiki. Meskipun memiliki sumber daya yang melimpah, ia tidak terjebak dalam gaya hidup yang berlebihan, melainkan berinvestasi pada hal-hal yang paling berarti baginya.
Buffett adalah pengingat bagi kita semua bahwa arah dan tujuan hidup tidak selalu harus didefinisikan oleh kekayaan. Sikap bersyukurnya dan komitmennya untuk terus hidup dalam kesederhanaan merupakan pelajaran berharga bagi banyak generasi mendatang.
