NASA Ungkap Dampak Fase Solar Maximum Matahari

NASA – Menurut para ahli dari NASA dan Solar Cycle 25 Prediction Panel di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Matahari telah mencapai fase solar maximum. Fase ini bisa berlangsung selama satu tahun ke depan atau bahkan lebih lama. Solar maximum adalah periode ketika aktivitas matahari, termasuk jumlah bintik matahari dan semburan matahari, mencapai puncaknya, yang dapat mempengaruhi cuaca luar angkasa dan berdampak pada Bumi.

Lebih Banyak Aurora dan Badai Geomagnetik Saat Solar Maximum

Fase solar maximum ini menandakan potensi meningkatnya aktivitas badai geomagnetik, seperti badai G4 yang menghasilkan aurora pada 10-11 Oktober dan badai geomagnetik G5 pada 10-11 Mei lalu. Para ahli memperkirakan bahwa badai matahari kali ini mungkin merupakan yang paling parah dalam dua dekade terakhir, dan bahkan mungkin dalam 500 tahun terakhir.

Lisa Upton, salah satu ketua Solar Cycle 25 Prediction Panel dan ilmuwan utama di Southwest Research Institute, menyatakan bahwa aktivitas matahari saat ini menunjukkan bahwa matahari telah mencapai puncak dari siklus solar maksimum, yang dapat berdampak besar pada fenomena alam seperti aurora dan badai geomagnetik.

Peningkatan Aktivitas Selama Fase Solar Maximum

Lisa Upton menjelaskan bahwa setiap fase siklus Matahari memiliki potensi untuk menghasilkan aktivitas seperti badai geomagnetik, namun frekuensinya meningkat selama fase solar maximum.

“Kami memperkirakan fase maksimum ini akan berlangsung setidaknya selama enam bulan hingga satu tahun ke depan, atau bahkan mungkin lebih lama,” tambahnya. Hal ini berarti, ada kemungkinan lebih tinggi untuk melihat badai geomagnetik yang lebih intens selama periode ini, dengan dampak signifikan bagi Bumi dan fenomena aurora yang lebih sering terjadi.

Badai Matahari Dahsyat dan Dampaknya

Aurora dihasilkan oleh badai geomagnetik yang terjadi ketika partikel bermuatan dari Matahari menghantam medan magnet Bumi. Partikel tersebut kemudian bergerak menuju kutub utara dan selatan, menciptakan fenomena aurora dengan kilatan hijau dan merah di langit.

Selama solar maximum, ketika Matahari mencapai puncak aktivitas magnetik, badai geomagnetik yang lebih kuat dan lebih sering terjadi. Meskipun siklus Matahari biasanya berlangsung selama sekitar 11 tahun, siklus Matahari saat ini diprediksi akan lebih pendek dan lebih intens, dengan puncaknya mungkin berlangsung hingga 2026.

Puncak Matahari yang Lebih Lama
Dalam siklus yang lebih panjang, fase puncak biasanya lebih tajam dan singkat, berlangsung selama satu atau dua tahun. Namun, dalam siklus yang lebih pendek seperti saat ini, puncak bisa berlangsung selama tiga hingga empat tahun. Pada siklus ini, Matahari berpotensi mengalami puncak ganda atau tiga kali lipat, meningkatkan frekuensi badai geomagnetik dan aurora.

Lebih Banyak Aurora
Menurut Elsayed Talaat, direktur operasi cuaca antariksa di NOAA, pengumuman puncak solar maximum bukan berarti Matahari telah mencapai puncak maksimalnya. Penurunan aktivitas Matahari yang konsisten baru akan terlihat setelah fase puncak berakhir. Namun, aurora kemungkinan akan tetap terlihat dengan lebih intens selama beberapa tahun ke depan.

Tertinggi dalam 23 Tahun
Aktivitas Matahari saat ini berada pada tingkat tertinggi dalam 23 tahun. Pada 3 Oktober, Matahari memancarkan suar matahari X9, yang merupakan semburan radiasi terkuat dari Siklus Matahari ke-25 sejauh ini.

Solar Cycle 25 Prediction Panel: Prediksi Siklus Matahari

Solar Cycle 25 Prediction Panel, yang merupakan panel ahli internasional yang disponsori oleh NASA dan NOAA, telah bekerja sama untuk membuat prediksi siklus Matahari sejak 1989. Panel ini terdiri dari para ilmuwan yang memantau dan menganalisis aktivitas Matahari secara global. Mereka bertugas untuk memprediksi pola siklus Matahari berikutnya, termasuk periode solar maximum dan dampaknya terhadap Bumi, seperti badai geomagnetik, aurora, serta potensi gangguan pada teknologi dan komunikasi.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *